Sekali Pakai Rusak : Buku Kurikulum 2013 Dikeluhkan Siswa

Abduh Sempana

Kabartumbuhmulia: Saat itu jam pelajaran SKI. Siswa-Siswi terlihat senang dibagikan buku baru oleh bapak guru. Usai membagikan buku, pak guru pun memerintahkan untuk membuka halaman 91. Masing-masing siswa dengan sigap membuka halaman buku tersebut. Aroma khas buku baru pun hinggap di hidung mereka. Lalu para siswa asyik mengerjakan tugas –tugas yang diberikan oleh bapak guru.

Baca juga: Membangun Karakter Generasi Muda Melalui Pendidikan yang Berintegritas

Beberapa menit kemudian dua orang siswi bernama Siti Malikah dan Siti Maryam melapor. “Pak Guru, bukunya rusak!”

Pak guru sedikit terperangah. Siswi tersebut lekas memperlihatkan buku yang rusak itu. Setelah diperiksa, memang benar lembaran-lembaran buku baru tersebut terlepas dari perekat jilidannya. Lalu pak guru berpesan agar lebih hati-hati membuka lembaran buku tersebut.

Rupanya hal serupa terjadi juga pada siswa yang lain. Satu persatu para siswa melaporkan halaman buku mereka yang terlepas dari perekatnya. Siswa melaporkan hal tersebut lantaran takut nanti dikira mereka yang sengaja merusaknya. Namun pak guru memaklumi hal tersebut, lantaran kualitas rekat buku tersebut memang sangat kurang.

Itulah sedikit keriuhan yang terjadi gara-gara buku rusak di kelas IX A da B MTs NW Boro’Tumbuh siang tadi (10/1). Namun tidak sampai mengganggu aktivitas pembelajaran.

Tentang kerusakan buku tersebut dibenarkan pula oleh wakamad bagian kurikulum MTs NW Boro’Tumbuh yaitu Sumekar, S.S. Beliau sempat melihat buku-buku yang rusak setelah dikembalikan oleh siswa.


Buku yang dimaksud tiada lain adalah buku Kurikulum 2013. Sejumlah 100 eksemplar buku mata pelajaran agama diterima oleh pihak sekolah beberapa pekan lalu.

Rincian buku gratis tersebut yakni buku pelajaran SKI 25 eksemplar, Quran Hadis 25 eksemplar, Fiqih 25 eksemplar, dan Akidah Akhlak 25 eksemplar.

Dan ini baru pertama kali dipakai oleh para siswa. Dari 25 eksemplar buku mata pelajaran SKI ada sejumlah lima belasan yang rusak, dengan kondisi lembaran terlepas dari perekatnya atau jilidannya.

Baca juga: M. Uzai: Orang Tua Sekarang, Kelihatannya Jauh Lebih Sayang Pada Ayamnya Ketimbang Anak Gadisnya 
Comments