Kelompok Tani di Desa Tumbuh Mulia Terima Bantuan Mesin Tanam Padi (Rice Transplanter)
Tumbuh Mulia - Kbtm: Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan hasil pertanian masyarakat di desa. Di ataranya dengan memsubsidi pupuk, memberikan bantan benih, sampai kapada pemberian bantuan teknologi tepat guna maupun mesin-mesin pertanian modern.
Gapokpan di desa Tumbuh Mulia sendiri sudah beberapa kali mendapatkan bantuan pupuk, obat-obatan dan lain sebagainya. Melihat kemajuan Gapoktan desa Tumbuh Mulia yang semakin meningkat, akhirnya pemerintah pun bersedia memberikan bantuan berupa mesin penanam padi (Rice Transplanter).
Mesin penanam padi otomatis atau yang disebut dengan Rice Transplanter adalah mesin penanam bibit padi modern dengan sistem penanaman yang serempak. Selain sistem penanaman yang serempak, biaya penanaman bibit padi yang lebih murah serta proses penanaman yang lebih cepat adalah kelebihan dan keuntungan bagi petani yang menggunakan mesin ini. Demikian kata M. Uzay, ketua Kelompok Tani Sendong 1 Desa Tumbuh Mulia.
Berikut petikan wawancara kami dengan ketua kelompok tani Sendong 1 desa Tumbu Mulia, M. Uzai, terkait dengan pemberian bantuan mesin pertanian tersebut.
Kabartumbuhmulia : "Kapan mesin pananam padi (Rice Transplanter) ini Bapak terima?"
M Uzay : "5 hari yang lalu, Kamis, 16 Juni 2016."
Kabartumbuhmulia : "Apakah alat ini dalam bentuk hibah atau apa?"
M Uzay : "Ini merupakan bantuan dari pusat lewat APBN-P Kementrian Pertanian, dan Alhamdulillah tanpa Dana sepeserpun".
Kabartumbuhmulia : "Apakah mesin canggih ini sudah dicoba dan dipraktikkan?"
M Uzay : "Sudah kami pelatihan dan sekaligus praktik di Gelang. Kalau disini baru mulai persemaian bibit oleh Bapak H. Muallip dan Insyaallah dia yg akan pertama mencobanya."
Kabartumbuhmulia : "Apa harapan Bapak dengan adanya mesin penanam padi ini?"
M Uzay : "Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan oleh para petani yang berada di naungan Kelompok Tani SENDONG 1 khusunya, dan Dasan Tumbu pada umumnya."
Kabartumbuhmulia : "Apa hambatan Bapak dalam mensosialisasiakan mesin ini kepada anggota Poktan dan masyarakat petani lainnya."
M Uzay : "Berdasarkan pantauan kami, memang selama ini masyarakat di sini tidak terlalu tertarik dengan mesin canggih ini, terutama dalam model tanamnya yang menggunakan Jajar Legowo. Sementara para petani di sini masih menganggap jajar legowo kurang efektif."
Demikianlah hasil wawancara kami dengan ketua kelompok tani Sendong 1 dasan Tumbu desa Tumbuh Mulia.
Gapokpan di desa Tumbuh Mulia sendiri sudah beberapa kali mendapatkan bantuan pupuk, obat-obatan dan lain sebagainya. Melihat kemajuan Gapoktan desa Tumbuh Mulia yang semakin meningkat, akhirnya pemerintah pun bersedia memberikan bantuan berupa mesin penanam padi (Rice Transplanter).
Mesin penanam padi otomatis atau yang disebut dengan Rice Transplanter adalah mesin penanam bibit padi modern dengan sistem penanaman yang serempak. Selain sistem penanaman yang serempak, biaya penanaman bibit padi yang lebih murah serta proses penanaman yang lebih cepat adalah kelebihan dan keuntungan bagi petani yang menggunakan mesin ini. Demikian kata M. Uzay, ketua Kelompok Tani Sendong 1 Desa Tumbuh Mulia.
Kabartumbuhmulia : "Kapan mesin pananam padi (Rice Transplanter) ini Bapak terima?"
M Uzay : "5 hari yang lalu, Kamis, 16 Juni 2016."
Kabartumbuhmulia : "Apakah alat ini dalam bentuk hibah atau apa?"
M Uzay : "Ini merupakan bantuan dari pusat lewat APBN-P Kementrian Pertanian, dan Alhamdulillah tanpa Dana sepeserpun".
Kabartumbuhmulia : "Apakah mesin canggih ini sudah dicoba dan dipraktikkan?"
M Uzay : "Sudah kami pelatihan dan sekaligus praktik di Gelang. Kalau disini baru mulai persemaian bibit oleh Bapak H. Muallip dan Insyaallah dia yg akan pertama mencobanya."
Kabartumbuhmulia : "Apa harapan Bapak dengan adanya mesin penanam padi ini?"
M Uzay : "Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan oleh para petani yang berada di naungan Kelompok Tani SENDONG 1 khusunya, dan Dasan Tumbu pada umumnya."
Kabartumbuhmulia : "Apa hambatan Bapak dalam mensosialisasiakan mesin ini kepada anggota Poktan dan masyarakat petani lainnya."
M Uzay : "Berdasarkan pantauan kami, memang selama ini masyarakat di sini tidak terlalu tertarik dengan mesin canggih ini, terutama dalam model tanamnya yang menggunakan Jajar Legowo. Sementara para petani di sini masih menganggap jajar legowo kurang efektif."
Demikianlah hasil wawancara kami dengan ketua kelompok tani Sendong 1 dasan Tumbu desa Tumbuh Mulia.