Maulid di Gegurun, Pak Wabup Sampaikan Tiga Hal Pokok
Tumbuh Mulia-Kabartumbuhmulia: Acara maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Huda Dasan Gegurun Desa Tumbuh Mulia tadi pagi (28/12) dihadiri oleh Wakil Bubati (Wabup) Lombok Timur H. Hairul Warisin. Hadir pula para Tuan Guru, Camat Suralaga, Kades Tumbuh Mulia, Toga, Toma dan seluruh tamu undangan lainnya.
Baca Juga: Kabupaten Lombok Timur Penyuplai TKI Terbesar di Indonesia
Dalam sambutannya Wabup mengatakan bahwa maulid merupakan ajang bersilaturrahmi, ajang berbagi dan saling menasihati, serta sarana untuk lebih menyayangi nabi dengan memperbanyak salawat di setiap hari.
Wabup berpesan hendaknya umat Islam harus mencintai nabi. Karena umat di luar Islam saja begitu mengagungkan kebesaran nabi. Wabup mengutip perkataan salah seorang ilmuan Prancis “Adakah di dunia ini yang lebih besar dari Muhammad?”. Menurut ilmuan tersebut yang dikatakan oleh Wabup “Tidak ada yang lebih dan lebih besar dan lebih agung dari Muhammad.”
Dikatakan pula oleh Wabup bahwa Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak (Sesuai dengan hadi Nabi). Maka hendaknya umat muslim mengikuti akhlaknya Nabi, bukan meniru akhlaknya orang kafir.
Wabup sempat menyentil moral remaja masa kini. Gaya berpakaian dan cara berprilaku anak muda zaman sekarang jauh dari akhlak Islam. Lantas Wabup bertanya, “Siapakah yang salah dengan akhlak putra-putri kita sekarang ini?”
Menurut Wabup bahwa kita tidak bisa menyalahkan guru-gurunya, karena guru tidak cukup waktu untuk mengawasi peserta didiknya. Namun justru orang tualah yang lebih banyak berperan dalam hal menanamkan akhlak anaknya. “Tidak bisa kita menyalahkan gurunya, bahwa orang tualah yang menanamkan akhlak.” Jelas Wabup.
Di akhir pembicaraan, Wabup menyimpulkan dengan menyampaikan tiga hal yang harus diamalkan oleh masyarakat .
Pertama, selalu menjalin silaturrahmi. Karena silaturrahmi bisa menambah rezeki, menambah umur, dan memberikan keberkahan dalam hidup.
Kedua, peduli sosial. Yaitu hendaknya manusia saling menolong antara sesama, saling membantu dalam kesusahan, dan berperanserta dalam kegiatan kemasyarakatan seperti bergotong royong danlain sebagainya.
Ketiga, peduli lingkungan hidup. Lingkungan hidup dibagi dua yaitu lingkungan alam dan linggkungan sosial. Kepedulian terhadap lingkungan alam berarti memperhatikan kebersihan, kesehatan, kerindangan, dan keindahan. Sementara peduli dengan lingkungan sosial berarti aktif dalam menjaga keamanan, keteriban, dan ketentraman masyarakat.
“Ketiga hal tersebut hendaknya melekat pada masing-masing individu sehingga suatu daerah atau bangsa bisa mengarah ke arah kemajuan,” tutup Pak Wabub. (Abduh)
Baca Juga: Kabupaten Lombok Timur Penyuplai TKI Terbesar di Indonesia
Dalam sambutannya Wabup mengatakan bahwa maulid merupakan ajang bersilaturrahmi, ajang berbagi dan saling menasihati, serta sarana untuk lebih menyayangi nabi dengan memperbanyak salawat di setiap hari.
Wabup berpesan hendaknya umat Islam harus mencintai nabi. Karena umat di luar Islam saja begitu mengagungkan kebesaran nabi. Wabup mengutip perkataan salah seorang ilmuan Prancis “Adakah di dunia ini yang lebih besar dari Muhammad?”. Menurut ilmuan tersebut yang dikatakan oleh Wabup “Tidak ada yang lebih dan lebih besar dan lebih agung dari Muhammad.”
Dikatakan pula oleh Wabup bahwa Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak (Sesuai dengan hadi Nabi). Maka hendaknya umat muslim mengikuti akhlaknya Nabi, bukan meniru akhlaknya orang kafir.
Wabup sempat menyentil moral remaja masa kini. Gaya berpakaian dan cara berprilaku anak muda zaman sekarang jauh dari akhlak Islam. Lantas Wabup bertanya, “Siapakah yang salah dengan akhlak putra-putri kita sekarang ini?”
Menurut Wabup bahwa kita tidak bisa menyalahkan guru-gurunya, karena guru tidak cukup waktu untuk mengawasi peserta didiknya. Namun justru orang tualah yang lebih banyak berperan dalam hal menanamkan akhlak anaknya. “Tidak bisa kita menyalahkan gurunya, bahwa orang tualah yang menanamkan akhlak.” Jelas Wabup.
Di akhir pembicaraan, Wabup menyimpulkan dengan menyampaikan tiga hal yang harus diamalkan oleh masyarakat .
Pertama, selalu menjalin silaturrahmi. Karena silaturrahmi bisa menambah rezeki, menambah umur, dan memberikan keberkahan dalam hidup.
Kedua, peduli sosial. Yaitu hendaknya manusia saling menolong antara sesama, saling membantu dalam kesusahan, dan berperanserta dalam kegiatan kemasyarakatan seperti bergotong royong danlain sebagainya.
Ketiga, peduli lingkungan hidup. Lingkungan hidup dibagi dua yaitu lingkungan alam dan linggkungan sosial. Kepedulian terhadap lingkungan alam berarti memperhatikan kebersihan, kesehatan, kerindangan, dan keindahan. Sementara peduli dengan lingkungan sosial berarti aktif dalam menjaga keamanan, keteriban, dan ketentraman masyarakat.
“Ketiga hal tersebut hendaknya melekat pada masing-masing individu sehingga suatu daerah atau bangsa bisa mengarah ke arah kemajuan,” tutup Pak Wabub. (Abduh)