Simulasi UNBK MTs NW Boro'Tumbuh Berjalan Lancar
Kabartumbuhmulia ID | Pelaksanaan Simulasi UNBK di MTs NW Boro’Tumbuh berjalan dengan lancar. Simulasi kedua yang diikuti oleh 40 orang siswa ini dinahkhodai oleh Abdul Hayyi selaku proktor dan dibantu oleh Pak Asmawi dan Pak Sumekar sebagai teknisi.
Simulasi diadakan dua hari sesuai dengan jadwal dari pusat (14-15 Februari 2018). Untuk hari pertama adalah pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika yang digabung menjadi satu. Masing-masing mata pelajaran terdapat 20 butir soal. Sedangkan pada hari kedua adalah pelajaran Bahasa Inggris dan IPA yang juga paket soalnya digabung.
Baca:
Yayasan Pondok Pesantren Darul Iman Wattaqwa NW Boro’Tumbuh Peringati Hari Guru Nasional (HGN) 2017
Sementara 40 siswa yang ikut simulasi dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama dan kedua masing-masing 15 orang, sedangkan sesi ketiga 10 orang. Siswa dibagi menjadi tiga sesi karena jumlah laptop (client) yang tidak mencukupi.
Dari segi persiapan perangkat ujian, MTs NW Boro’Tumbuh menggunakan server berkapasitas 40 client. Sementara itu PC/Laptop client cuma 15 unit, yang diadakan sendiri oleh siswa. Itu pun cuma 10 unit yang bisa terpakai. Akibatnya target 15 orang persesi tidak terealisasi. Siswa harus bergantian tanpa harus mengikuti alur sesi.
“Meskipun masih banyak kekurangan pada jumlah unit client, bukan menjadi hambatan dalam mengikuti proses simulasi. Simulasi tetap berjalan dengan lancar. Dan siswa bisa mengikutinya dengan penuh antusias dan semangat.” Demikian kata Abdul Hanyi saat dijumpai oleh tim Kabartumbuhmulia ID.
Simulasi diadakan dua hari sesuai dengan jadwal dari pusat (14-15 Februari 2018). Untuk hari pertama adalah pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika yang digabung menjadi satu. Masing-masing mata pelajaran terdapat 20 butir soal. Sedangkan pada hari kedua adalah pelajaran Bahasa Inggris dan IPA yang juga paket soalnya digabung.
Baca:
Yayasan Pondok Pesantren Darul Iman Wattaqwa NW Boro’Tumbuh Peringati Hari Guru Nasional (HGN) 2017
Sementara 40 siswa yang ikut simulasi dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama dan kedua masing-masing 15 orang, sedangkan sesi ketiga 10 orang. Siswa dibagi menjadi tiga sesi karena jumlah laptop (client) yang tidak mencukupi.
Dari segi persiapan perangkat ujian, MTs NW Boro’Tumbuh menggunakan server berkapasitas 40 client. Sementara itu PC/Laptop client cuma 15 unit, yang diadakan sendiri oleh siswa. Itu pun cuma 10 unit yang bisa terpakai. Akibatnya target 15 orang persesi tidak terealisasi. Siswa harus bergantian tanpa harus mengikuti alur sesi.
“Meskipun masih banyak kekurangan pada jumlah unit client, bukan menjadi hambatan dalam mengikuti proses simulasi. Simulasi tetap berjalan dengan lancar. Dan siswa bisa mengikutinya dengan penuh antusias dan semangat.” Demikian kata Abdul Hanyi saat dijumpai oleh tim Kabartumbuhmulia ID.