Kumpulan Puisi Karya Siswa-Siswi MTs NW Boro'Tumbuh 2016
Prakata
Puisi merupakan sarana mengekspresikan diri. Selain sebagai tempat meluahkan perasaan, emosi, dan pikiran-pikiran, menulis puisi juga bisa dijadikan sebagai sarana melatih kepekaan jiwa.
Kini, kami berkesempatan untuk merekam puisi-puisi karya peserta didik yang masih belum banyak didokumentasikan. Padahal puisi-puisi karya anak sekolah juga tidak kalah menariknya untuk dibaca dan direnungkan. Karena bagaimana pun juga mereka adalah calon-calon penulis masa depan.
Peserta didik yang kami maksudkan di sini adalah siswa-siswa MTs NW Boro'Tumbuh. Sejak beberapa tahun lalu Kabartumbuhmulia memang selalu berkomitmen untuk menumbuhkembangkan bakat menulis bagi anak-anak sekolah.
Sebelumnya Kabartumbuhmulia banyak memposting karya siswa berupa cerpen. Anda bisa baca cerpen pada: Cerpen Karya Siswa-Siswi MTs NW Boro'Tumbuh
Selanjutnya marilah dibaca puisi karya siswa MTs NW Boro'Tumbuh berikut ini.
PILU PALESTINA
Karya: Alfina Ratna Dewi
Terasa pilu hati ini,
Melihat mayat seakan jadi sampah
Mendengar peluru seakan jadi alunan nada
Mencium darah menjadi parfum di setiap penjuru kota
Tiada siang maupun malam
Jerit tangis terdengar mengiris
Tak sekejap pun dirasakan senang dan gembira
Bayang-bayang ketakutan selalu menerkam
Rasa takut juga menghantui dalam mimpi
Tiap malam tak sedetik pun mereka merasa aman
Bahkan tiap derap langkah seakan jadi ancaman
Bersabarlah Saudaraku
insyaAllah kami di sini mendoakkanmu, selalu ....
Boro’Tumbu, 12 November 2016-11-12
ORANG TERISTIMEWA
Karya: Fina Wahyuning Tiyas
Pagi yang begitu cerah
Mentari menyinari lubuk hati ini
Terpancar aura jiwa yang sejuk
Dengan curahan hati tanpa mendung
Waktu demi waktu
Hari demi hari
Langkah demi langkah
Kau tetap sabar dalam mengurusiku
Jeritan hati yang kau alami
Tidak pernah kau pancarkan
Kau hanya menahan dengan sendiri
Kau menyembunyikan semua itu dari ku
Kau bagaikan angin
Yang selalu menebarkan hawa sejuk
Yang selalu menebarkan senyuman
Tiada kata mengeluh
Yang kudengar dari mulutmu
Kau bagaikan rembulan
Yang selalu menyampaikan amanat cahaya
Menerangi setiap langkahku
Kau adalah orang yang istimewa bagiku
Dalam nafasku berkata
Dalam detikku bertanya
Dalam menit kumenunggu jawaban
Aku bersujud, seraya meneteskan air mata
Aku bersyukur mempunyaimu
Kau adalah anugerah terindah yang pernah kumiliki
RINDU IBU
Karya: Elis Septina Melati
Ibu,
Kau pelita dalam kegelapan ini
Jalan dalam langkah ini
Harapan dalam setiap hembusan nafas ini
Tapi,
Semua musnah dalam sekejap
Saat kain putih menyelimutimu
Di sekujur tubuhmu
Walaupun semua sudah berakhir
Ku kan mengingat semua harapanmu
Dalam setiap detak jantung ini
Jiwa ragaku akan selalu merindukanmu
Sanubari ini akan selalu mengingatmu
Doaku akan selalu menyertaimu...
IBU
Karya: Sopianti Dewi
Ibu,
Kau adalah orang yang berjasa di hidupku
Kau segalanya bagiku
Tanpa dirimu aku tak akan ada di dunia ini
Kau pertaruhkan nyawa demi melahirkanku
Kau merawatku dengan penuh kasih sayang
Tapi aku belum bisa membalas jasamu ibu
Seandainya kau tak sabar merawatku
Mungkin kau akan membunuhku
Tapi apa, kau begitu sabar mengahadapi kelakuanku
Jasamu tidak bisa dibalas dengan apa pun
Kini rambutmu mulai memutih
Telingamu kurang berfungsi
Penglihatanmu tidak terang lagi
Makanmu pun tak lagi banyak
Aku memang anak tak berguna
Tak tau diuntung
Maafkanlah anakmu ini
Aku hanya bisa berdoa untuk mu ibu
AYAH
Karya: Mita Herma Yulianti
Ayah,
Kau penerang dalam hidupku
Kau selalu memberiku nasihat
Dan kau rela membanting tulang untukku
Kini kau berada di alam yang berbeda
Ayah,
Semoga kau ditempatkan di sisi-Nya.
Aamiin....
RINDU AYAH
Karya: Siti Latifah
Ayah ...
Kau segalanya bagiku
Dalam setiap bangun tidurku
Kau selalu berada di mataku
Ayah ...
Dala jiwa dan ragaku
Engkau selalu ada di benakku
Kau adalah mimpi di setiap tidurku
Ayah ...
Kenapa kau muncul di mimpiku
Aku ingin selalu berada di dekatmu
Tapi, kapan ... kapan ... ayahh!
Ayah ...
Asal kau tau, aku sangat mencintaimu
Mungkin kita akan berjumpa di akhir kelak nanti
Aku selalu rindu padamu ayah ...
KEBAHAGIAAN YANG TERPENDAM
Karya: Sofa Marwati
Mentari terbit dari timur
Kicauan burung-burung yang merdu
Aku bangun dari tidurku
Kupandangi langit yang berawan
Kurasakan suasana yang tak nyaman
Kuberlari menuju suatu tempat
Untuk mencarimu
Tapi kau tiada sahabatku
Setiap waktu kubertanya
Kapan dunia tidak terasa hampa
Setiap tempat kutelusuri
Tapi kau tiada
Di mana kau sahabatku?
Dulu ketika kau ada
Kau selalu memberiku solusi
Kau selalu membantuku setiap ada masalah
Tapi sekarang aku lelah mencarimu
Kutelusuri tempat demi tempat
Tapi kau masih tidak ada
Aku terdiam sejenak dengan langkah terhenti
Ternayata baru ku sadari
Kau ada di rumahku
Untuk menyiapkan ulang tahunku
Terima kasih sahabatku
Maaf aku karena sudah tidak percaya kepadamu
Tapi aku sekarang benar-benar yakin kepadamu
Karena kau memang selalu memberiku solusi
Untuk menyelesaikan setiap masalahku
IBUKU PAHLAWANKU
Karya: M. Taufik Hariri
Ibu adalah pahlawan hidupku
Kau selalu berada di dalam hiasan malamku
Meskipun anakmu ini tidak pernah patuh kepadamu
Dan kau tetap sabar untuk menjalani semua ini
Ibu betapa durhakanya anakmu ini
Hari demi hari waktu demi waktu
Aku selalu membelakangimu ibu
Tetapi air matamu tidak pernah menetes
Terima kasih ibu
Aku bersyukur punya ibu seperti mu
Dan kau tetap memeliharaku
Kau tetap memberiku uang jajan
Ibu selalu bekerja dem aku
Love you ibu
Betapa sayangnya aku padamu ...
A Y A H
Karya: Rina Widiawati
Ayah,
Engkau adalah pelita terang dalam hidupku
Yang selalu setiap menemaniku dalam kegelapan
Engkau juga menjadi penghibur dalam duka laraku
Engkau tak rela melihatku meneteskan air mata
Ayah,
Dulu engkau pernah berjanji padaku
Engkau selalu berada di mana pun aku berada
Sungguh janjimu padaku membuatku sangat bahagia
Tiada kata yang kuucapkan padamu saat itu
Tapi saat ini engkau meninggalkan semua janjimu itu
Kenapa engkau malah pergi menjauh dariku
Saat aku begitu sangat membutuhkan dirimu
Saat-saat aku butuh kasih sayang darimu
Begitu malang nasipku ditinggalkan oleh mu
Sungguh begitu cepat engkau meninggalkan dunia ini
Kini rasa duka selalu menghampiriku
Saat kau pergi jauh dan meninggalkanku selamanya
Semoga kau selalu bahagia di sisi Sang Maha Kuasa
Hanya doa yang bisa kuberikan padamu
Semoga Allah SWT menerimamu serta melapangkan kuburmu
Dan memberimu tempat yang terbaik di alam sana
Aamiin ....
KERAGUAN
Karya: Israurrayahin
Aku ragu, aku maju
Majuku, aku ragu
Padahal hanya sekedar maju
Aku ragu
Wajahmu menahan langkahku
Menggoda hasratku, tak ingin melihatmu
Aku ragu,
Dan jemariku berkata padamu,
Kau bukanlah yang ada dalam nyata
Kau tak sesuai apa yang kau kata
Kata hati berucap,
Aku menyimpan hasrat
Menemaniku menahan gejolak karaguan
Aku ragu
DALAM PENANTIAN CINTAKU
Karya: Alfan Efendi
Saat malam tiba
Kutatap bulan dengan sedih hati
Ku sadar, ku sendiri
Menunggu yang selalu dinanti
Namun segalanya tak pasti
Kumerenung dalam keheningan
Di tengah kesendirian
Terus terhanyut dalam penantian
Cinta yang selalu kurindukan
Penantianku di pagi ini
Ketika janji-janji baru muncul
Seiring embun menggelayut
Di ujung dedaunan
Melepas kenangan indah masa lalu
Seakan sepi yang kurindu
Ingin kulepas semua kasih sayang
Menjauh dan melupakanmu
GURUKU
Oleh: Rizki Dwi Setiawan
Oh, guruku
Engkau yang mengajariku,
Sampai aku bisa membaca dan menulis
Terima kasih guruku
Engkau berikan aku aku berbagai ilmu
Terima kasih guruku
Jasamu kuingat selalu