Si Melong dan Si Mancung
By : Raden Masju
Hai Gays,
ngomong-ngomong kalian pasti pada mikir kalau ini cerita sangatlah lucu karna
dari namanya aja sudah membuat kita ingin
ketawa, dan kalian pasti ngebayangin kalau Si Melong itu matanya besar
kayak bulan sedangkan
Si Mancung hidungnya Panjang kayak bambu..heeheee.
Tapi
tenang gays, orangnya nggak seperti itu juga sih..Sebelum cerita antara Si
Melong dan Si Mancung berjalan, gue mau kenalin diri gue dulu. Perkenalkan nama
gue HERU SANDI disini gue berperan sebagai Si Mancung, nah….sedangkan yang
berperan sebagai Si Melong namanya NENY GISMAYANTI. Kalau mau tau ceritanya
kayak gimana silahkan kunjungi tempat pembelian majalah terdekat….hihiii…canda
gays.
Oke
gays kita mulai!
Gue
baru-baru ini kenal yang namanya kota Mataram,
gue kira Mataram itu
indah banget punya gedung-gedung tinggi/gedung pencakar langit, ada café,
hotel-hotel tinggi, apartmen kayak di Jakarta
tapi ternyata biasa aja malah lebih indah kampung gue rasanya. Hehee. Nah, kebetulan disana gue punya
sepupu (Mataram) namanya Jaka, tapi dia sering dipanggil Jack. Anaknya
asyik tapi lama-lama
nyebelin juga sih soalnya sering boongin gue salah satunya dia ajak gue makan
ditempat mewah,,, eh tau-taunya dipinggir kali (pedagang kaki lima)…huhhhhh…..
Saat
baru-baru mengenal yang namanya Mataram, dia ajak gue jalan-jalan ke tempat
pertarungan burung pipit
bukanya ditempat wisata eh malah ditempat begituan, sebel banget gue hari itu.
Dan malamnya lagi dia ajak gue jalan-jalan gue kira ditempat asyik eh tau-taunya tempat pertarungan lagi
(puyuh). Apes-apes…………………deh gue dibuatnya.
Dan
malam selanjutnya dia ngajak gue lagi, tapi gue punya alasan gue bilang “sorry, perut gue sakit ni, lain kali aja ya (padahal
gue boong soalnya males ah dibawa ke tempat
gitu-gituan trus),
dan akhirnya dia pun
pergi sendiri. Dan gue pun tidur..
rkrkrkrkrkrkrkrkrkkkkkk……………….?!!!!!??!!!!
Jam
sudah menunjukkan pukul 23:15 gue pun
bangun, gue tengok ditempat tidurnya eh ternyata dia-nya blum pulang. Gue pun
berpikir sejenak “jam seginian kok dia-nya blum pulang ya, ndak
seperti biasanya”. Tak lama dia menelpon…
Krkrrrrrrring…kringgggg…
Gue:
“Hello…….”
Jack:
“sudah tidur Ru…..”
Gue:
“Sudah tapi bangun lagi ni..lo
dimana sih, jam seginian kok belum balek?”
Jack:
“Sorri Ru, gue habis ngapel.”
Gue:
“Ngapel?” Kok nggak ngajak sih….
(sambil kesel dan nyesel nggak ikut soalnya)
Jack:
“Kan katanya sakit perut.”
Gue:
“Ya juga sih.” (padahal gue boong gue kira
dia ngajak gue ketempat gituan)
Jack:
“Kapan-kapan dah ntar aku
ajak. Key……..”
Malam pun telah berlalu dan pagi pun mulai tiba. Aku dan si Jack
sibiang burung mempersiapkan diri untuk pergi ke salah satu tempat wisata diMataram,
nama tempat itu adalah SENGGIGI. Ku kira perginya cuman berdua eh tau-taunya
banyak banget sebagiannya itu cewek tapi asyik sih bisa cuci mata. Hihiiii………
Udara
yang sejuk, panas yang tak begitu menyengat membuat raga ini ingin terbang apa
lagi dikelilingi oleh wanita-wanita cantik…huhhhhh.. hari yang menyenangkan
ternyata bisa kurasakan juga disini.
Lama
sudah di tempat
itu akhirnya kamipun ngumpul kembali sambil makan, canda, dan tawa. Hari ini
aku sangat senang sekali, senang sekali, pikirku “ kalau aku tetap disini
mungkin aku males pulangnya” hehee……dan tak begitu lama aku duduk tibalah…….……Datang seorang gadis yang
tinggi, cantik, manis, huhhhh pokoknya tipe gue banget. Dia pun berjabat tangan
dengan kami setelah sebagian dari mereka yang berjabat tangan akhirnya aku
dapat giliran dalam hati berkata “Ya
Allah ini orang cantik banget, aku suka, aku suka. Hihii.. aku trus menatapnya
hingga sampai kami meninggalkan tempat itu, tapi gue orangnya optimis “kalau
jodoh nggak bakalan kemana”.
Malamnya
pun si Jack sibiang burung mengajak aku pergi ketempat pacarnya (ngapel). Aku
pun tak ada pakek alasan lagi karna aku orangnya senang banget diajak ngapel.heee…pas
nyampek sana, diapun salam dan aku masih malu-malu karna belum kenal (kan baru
pertama). Diapun memperkenalkan gue sama pacarnya yang bernama Heny (sorri,
nama panjangnya gue lupa)..hihiiii…Perkenalanpun
berjalan dengan pacarnya si Jack,
tak lama muncullah gadis ini yang bernama NENY GISMAYANTI. Ternyata benar kalau
jodoh nggak bakalan kemana.heheee (optimis banget ya guenya). Gue kaget, gue
bilang sama si Jack…….
Gue:
“Jack, gue mimpi nggak?”
Jack:
“Kok mimpi? Emangnya lo
kenapa?”
Gue:
“Heheee nggak ada…” (senang banget gue malam ini bisa ngeliat dia lagi).
Esok
malamnya lagi gue dan si biang
burung (Jack) pergi lagi ke tempat pacarnya, pas nyampek di gang gue ngeliat tu cewek
lagi bersih-bersih. Gue
kata “Ni anak selain cantik rajin
juga ya, tak ada kata tidak dah buat dia.”
Kamipun
masuk malah serentak dengannya si gadis
ini, dan gue ngomong sama si biang
burung (Jack).
Gue:
“Tu cewek siapa sih?”
Jack:
“Yang mana?”
Gue:
“Yang barusan bersih-bersih.”
Jack:
“Oow..itu. lo naksir ya………….??”
Gue:
“Apaan sih.” (tersipu malu).
Jack:
“Ya sudah ntar aku kenalin.”
Gue:
“Gak usah dah….”(padahal gue mau
banget)…heheee.
Jack:
“Alllla……………..aaaaaaa.Udahlah ntr aku kenalin,
pakek boongin diri segala lagi.”
Gue:
“Heheheeeeeeeeeeeeeee!”
Tak
lama, diapun memperkenalkan aku sama gadis itu. Tak ku sangka ternyata gadis
itu pemalu juga..Heee
ternyata aku sama dia 11 12…….
Lima
hari sudah berlalu, aku dan si biang
burung (Jack) balek ke tempat itu lagi, aku pun beranikan diri untuk mendekati
gadis itu dan akhirnya aku diterima bertamu padanya. Sungguh aku sangat senang
sekali…Olalaaaaa heheee (ketularan
sahroni saya lama-lama ini). Tanpa panjang lebar aku langsung berbincang
dengannya.
Gue:
“Nen, gimana kabarmu..?” (malu-malu)
Neny:
“Alhamdulillah baik.”
Gue:
“Syukurdah.” (Subahanallah suaranya lebut banget
kayak tepung terigu). “Oya,
kamu cantik.”
Neny:
“Apaan sih. Lebok/lebay deh.”
Gue:
“Gue srius tanya aja sama gue
kalau nggak percaya.”
Neny:
“Hahaaaa kamu ni lucu juga ternyata.”
Perbincangan kamipun semakin lama semakin lari dalam
sebuah perasaan. Tak
lain adalah CINTA. Dia bagiku ibarat air
karena setiap aku haus ada dia yang selalu memberikanku kesejukan.. Oh Neny, aku cinta padamu kataku
sambil memikirkannya.
Seminggu
lebih aku mengenalnya dan aku tak mau lama menahan rasa ini, karna rasa ini
membuat konsentrasiku lari kemana-mana.. dan pada hari Jum’at tepat jam 17:35 aku
menemuinya dan mengatakan “aku suka padamu”. Dia pun senyum-senyum dan aku
masih malu dan ragu.
Dia
pun bilang sama aku.
Neny:
“Ru, kamu nggak salah
ngomongkan?”
Gue:
“Ng…nggak kok. Kamu marah ya?”
Neny:
“Hee nggak juga sih cuman….”
Gue:
“Cuman apa..? Ya dah kalau kamu marah ya
sudah aku minta maaf, maaf ya..aku balek.” (malu)
Neny:
“Serius kamu mau balek? Kalau
gitu ya sudah silahkan.”
Gue:
“Ya sudah, makasih ya atas
waktunya Assalamu’alaikum.” (sambil
merasakan kekecewaan)
Akupun
panik saat dia suruh pergi begitu saja, sungguh gue malu banget….malu…banget.
Pas
nyampek gerbang, tak taunya tiba-tiba dia menggenggam tanganku sambil bilang, “aku juga suka sama kamu……”
Gue:
“Gue nggak mimpikan?”
Neny:
“Tau…heheee….”
Akhirnya
gadis ini bisa jadi milikku, dan senang sekali hati ini sungguh senang sekali. Kami pun sering bertemu, sering
makan bareng, sering canda tawa bareng, kecuali tidur..hihihiiiiiii………
Dua bulan sudah cinta kami berjalan
keromantisan selalu menemani tawa kami, pada akhirnya dia mengatakan sesuatu…….
Neny:
“Kak Heru……”
Gue:
“Ya Dek Neny,
ada apa. Ada
yang bisa saya bongkar?”
Neny:
“Heheeee Kak Heru ada-ada aja deh. Kak Heru hidungnya mancung lo.”
Gue:
“Masak sih?” (lo pikir gue orang arab
apa, senang sih). Hee besar kepala dikit,
soalnya lama tak disanjung.
Neny:
“Beneran lo Kak Heru, masak aku boong sih.”
Gue:
“Ya dah makasih ya Dek Neny sayong.”
Neny:
“Oya Kak Heru, aku ada ide gimana kalau
sekarang aku panggil Kak Heru dengan panggilan MANCUNG?”
Gue:
“Mancung?” (sambil ketawa) ….”Ya dah gimana maunya Adek..!”
Neny:
“Makasih ya Kak Heru….eh
maksudku Mancung…heheee.”
Gue:
“Aku juga panggil Dek Neny
dengan panggilan Melong ya, soalnya matanya adek itu besar sekali..hee.”
Neny:
“Iiiiiiii…jahatnya.
Tapi ya dah itu panggilan spesial
kita.”
Gue:
“Siip
BOSS……..heee.”
Diapun
memnggilku dengan panggilan Mancung dan begitupun dengannya ku panggil dia Melong. Kamipun sekarang
bahagia hingga sampai saat ini. Semoga Si Melong dan Si Mancung bisa hidup bersama
dan bahagia tuk selama-lamanya.
Oke
gays, itulah kisah dimana Si Melong dan Si Mancung bertemu.
Semoga
kalian yang ngebaca ngerasa puas bisa tau cerita mereka, tapi saya harap jangan
pernah menyesal tuk membaca apa yang sudah dibaca meskipun itu tak menghibur
atau tak menarik, akan tetapi bersyukurlah karna tanpa cerita yang ada kalian
tidak bisa membaca.
Profil
Penulis
RADEN MASJU
Alamat
: Dasan Tumbu, Desa Tumbuhmulia, Suralaga
Mahasiswa
STMIK NW Anjani Lombok Timur