WARGA GEGURUN DIRAMPOK SAAT HUJAN LEBAT
Tumbuh Mulia - Kabartumbuhmulia: Peristiwa
perampokan kembali terjadi di kecamatan Suralaga, tepatnya di Gegurun Desa
Tumbuhmulia. Peristiwa itu terjadi pada hari Ahad 18 Januari 2015, sekitar
pukul 15.00 Wita. Menurut keterangan warga setempat, bahwa barang-barang yang
berhasil dirampas perampok yakni berupa emas 95 gram, dan uang tunai sebersar
Rp. 21.000.000.
Baca Juga: Orang Tua Sibuk Di Dapur, Tegar Masuk Parit dan Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa
Kronologinya, pada sekitar pukul 14.00 Wita kawanan perampok sudah berada di Gegurun. Mereka membeli rokok di kios Inaq Ely, namun saat itu pemilik kios dan warga setempat tidak menaruh curiga sedikitpun terhadap orang asing yang membeli rokok itu. Baru ketika hujan lebat sekitar pukul 15.00 wita dan keadaan sekitar sudah sepi, kawanan perampok itu bereaksi di rumah H.Sahabuddin.
Sementara H. Sahabuddin sendiri saat itu tidak ada di rumah, atau sedang berada di sawah. Perampok pun masuk rumah korban lewat pintu belakang. Sedangkan istri H. Sahabuddin yang saat itu dalam keadaan tidur siang terkejut dan langsung bangun, lantas mau berteriak namun sudah terlanjur dikepung, dan sebuah belati sudah berada di pangkal lehernya. Lalu perampok itu mengatakan : “Kamu mau hidup atau mati?” Kemudian Hj. Raodiah pun menjawab sambil gemetaran, “Ya mau hidup.” Kemudian perampok itu kembali mengatakan “Kalau kamu mau hidup ya serahkan uangmu.” Lalu Hj. Raodiah pun terpaksa menunjukkan tempat barang-barang berharganya.
Setelah mendapatkan barang berupa emas 95 gram dan uang tunai Rp. 21.000.000, kawanan perampok itu langsung kabur lewat pintu belakang menuju ke arah selatan (Kebun Amaq Rahman) dengan berjalan kaki. Setelah itu barulah Hj. Raodiah berteriak minta tolong namun satupun tidak ada yang mendengarkannya karena saat itu hujan masih sangat lebat. Begitu hujannya agak reda barulah orang-orang berhamburan keluar rumah karena mendengar teriakan itu. Sehingga mereka berkerumun dan berusaha mengejar kawanan perampok. Namun, karena agak sedikit terlambat sehingga kawanan perampok sulit diketemukan.
Penulis: Muh. Munir Fauzi
Baca Juga: Orang Tua Sibuk Di Dapur, Tegar Masuk Parit dan Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa
Kronologinya, pada sekitar pukul 14.00 Wita kawanan perampok sudah berada di Gegurun. Mereka membeli rokok di kios Inaq Ely, namun saat itu pemilik kios dan warga setempat tidak menaruh curiga sedikitpun terhadap orang asing yang membeli rokok itu. Baru ketika hujan lebat sekitar pukul 15.00 wita dan keadaan sekitar sudah sepi, kawanan perampok itu bereaksi di rumah H.Sahabuddin.
Sementara H. Sahabuddin sendiri saat itu tidak ada di rumah, atau sedang berada di sawah. Perampok pun masuk rumah korban lewat pintu belakang. Sedangkan istri H. Sahabuddin yang saat itu dalam keadaan tidur siang terkejut dan langsung bangun, lantas mau berteriak namun sudah terlanjur dikepung, dan sebuah belati sudah berada di pangkal lehernya. Lalu perampok itu mengatakan : “Kamu mau hidup atau mati?” Kemudian Hj. Raodiah pun menjawab sambil gemetaran, “Ya mau hidup.” Kemudian perampok itu kembali mengatakan “Kalau kamu mau hidup ya serahkan uangmu.” Lalu Hj. Raodiah pun terpaksa menunjukkan tempat barang-barang berharganya.
Setelah mendapatkan barang berupa emas 95 gram dan uang tunai Rp. 21.000.000, kawanan perampok itu langsung kabur lewat pintu belakang menuju ke arah selatan (Kebun Amaq Rahman) dengan berjalan kaki. Setelah itu barulah Hj. Raodiah berteriak minta tolong namun satupun tidak ada yang mendengarkannya karena saat itu hujan masih sangat lebat. Begitu hujannya agak reda barulah orang-orang berhamburan keluar rumah karena mendengar teriakan itu. Sehingga mereka berkerumun dan berusaha mengejar kawanan perampok. Namun, karena agak sedikit terlambat sehingga kawanan perampok sulit diketemukan.
Penulis: Muh. Munir Fauzi