Muzakkar Haris: Pemuda yang Sukses di Bidang Elektronika

Abduh Sempana
Muzakkar Haris atau yang sering disapa Ujak, atau Muzak, kadang ada juga yang memanggilnya dengan panggilam Haris. Lahir pada tanggal 13 Maret 1992 di kediamannya dasan Tumbu, Tumbuh Mulia. Pemuda yang sederahan dan bersahaja ini tekun dalam belajar. Semenjak SD sudah kentara memilki bakat di bidang elektronik. Sehingga sebagian besar masa kecilnya dihabiskan untuk bermain-main dengan barang elektronik bekas. Rasa penasarannya sangat tinggi terhadap barang-barang elektronik tersebut. Sehingga kerap kali ia melakukan uji coba dengan membongkar pasangkan radio kecil yang dimilikinya. Ia juga suka membuat kipas angin dengan menggunakan dinamo tape rocorder bekas. Jika ia menemukan komponen elektronik di jalanan pasti ia memungutnya. Dan pernah suatu ketika ia menangis gara-gara tidak dibelikan soldier oleh orangtuanya.
Baca Juga: Pemuda Kita Arul ZainPemuda Kita Zain Zailik

Anak sulung dari pasangan Kadri dan Mustinah ini tamat SD di SDN 5 Suralaga, kemudian melanjutkan ke MTs NW Boro'Tumbuh. Mengingat kegemarannya di bidang elektronik semakin tumbuh, pihak keluarga memilih menyekolahkannya di SMKN 3 Selong pada jurusan teknik elektro. Dia sangat gembira di sekolahkan di tempat itu, karena dengan begitu ia akan leluasa mempelajari elektronik. Terakhir ia melanjutkan studainya di BPLE Tiara Course Denpasar Bali. Jenjang yang dimasukinya setara dengan Diploma II sehingga ia pun meraih gelar ahli media elektro dengan predikat yang memuaskan.

Berkat ketekunan dan keuletannya kini ia menguasai atau mempu mengerjakan refarasi berbagai barang-barang elektronik seperti televisi, radio, DVD, VCD, play station, game, amplipier, kulkas, AC, preezer, tape recorder, kipas angin dan lain-lain. Selain itu ia juga mampu merakit sendiri barang-barang seperti amplipier, DVD, VCD, led bejalan, jam digital, bel sekolah otomastis, dan masih banyak lagi yang lainnya yang berbentuk digital.

Dengan demikian, tercapai sudah apa yang dicita-citakannya dulu. Semua itu berkat ketekunan dan keuletan yang dimilikinya. Ia tidak pernah mengeluh terhadap kekuarangan ekonomi keluargannya. Baginya kekurangan bukanlah batu sandungan untuk meraih cita-cita. Memang benar, Selalu ada jalan bagi kita untuk meraih sukses. Tergantung cara kita membawa diri dan prilaku di sekolah maupun di rumah. Tak heran jika semua keluaga sangat mendukung kesuksesannya dengan menyekolahkan di tempat yang sesuai dengan bakat yang dimilikinya.

Selain rajin mengutak-atik barang-barang elektronik, tenyata ia juga gemar membaca. Ia sering ke toko buku untuk membeli buku-buku yang berkaitan dengan eletronik ataupun buku-buku umumnya lainnya. Sehingga hal itulah yang membuatnya kelihatan lebih mandiri dan memilki pola pikir yang berbeda dengan anak kebanyakan.

Jika dilihat dari teman sebayannya dia memang kelihatan paling berbeda. Dari cara berpakaiannya, tingkah lakunya, sampai kepada kegiatannya sehari-hari. Dia tidak terpengaruh oleh leingkungannya. Dia tidak suka keluyuran ataupun berpoya-poya. Dia lebih suka di dalam rumah untuk bercengrama dengan barang-barang elektronik. Jika pun keluar rumah paling untuk membeli komponen elektronik di toko, atau kadang menyetrum ikan di kali dan mancing di laut. Hal itu dilakukannya di sela-sela kesibukannya sebagai refreshing.

Selain itu ia juga suka berpacaran. Namun ia mampu membatasi diri dalam menjalin hubungan cinta kasih. Ia tidak mau gagal hanya karena percintaan. Sehingga pernah suatu ketika ia diajak kawin oleh pacarnya namun ia menolak. Ia lebih memilih melanjutnya studi ketimbang buru-buru kawin. “Apa kata dunia,” tuturnya. Hingga akhirnya ia harus putus dengan pacarnya itu.

BACA JUGA:
Pemuda Dasan Tumbu Menuju Perubahan
Comments