Kemendikbud Berencana Akan Merubah Konsep Ujian Nasional Tahun 2016 dengan Menambahkan Nilai Indeks Integritas
Baru-baru ini pemerintah telah memberikan apresiasi kepada 503 sekolah di seluruh tanah air yang memiliki integritas UN tinggi. Sekolah-sekolah yang menerima penghargaan tersebut adalah sekolah-sekolah yang dinyatakan bersih dari kecurangan UN, atau persentase kecurangannya sangat kecil.
Menteri pendidikan mengatakan bahwa sekolah yang mendapatkan penghargaan dari Presiden adalah sekolah-sekolah yang memiliki integritas tinggi, bukan sekolah yang memiliki nilai tinggi. Itu berarti integrtias lebih penting daripada nilai.
Kondisi mental pendidikan di Indonesia memang sangat menyedihkan. Lebih-lebih sekolah/madrasah swasta. Berdasarkan hasil analisa Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang, dari 503 sekolah cuma ada tiga madrasah yang memiliki integritas tinggi (kemendikbud).
Secara rinci sesuai dengan berita kemendikbud bahwa penerima anugerah integritas ujian nasional berjumlah 503 sekolah yang terdiri dari 217 SMP, 1 MTs, 148 SMA, 2 MA dan 135 SMK yang berasal dari 123 Kabupaten/Kota di 24 Provinsi. Pemilihan 503 sekolah ini merupakan hasil analisis penyelenggaraan UN periode 2010-2015 yang dikelola oleh Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang.
Pesan mendikbud sendiri sekolah-sekolah harus dapat mengembalikan harkat dan martabat bangsa melalui generasi muda untuk menjadi bangsa yang berintegritas. “Negeri ini adalah negeri dimana orang-orang yang membawa integritas, bisa berjalan dan bisa menularkan prinsip-prinsipnya pada lingkungannya.”
Oleh karena itu, Kemendikbud berencana akan merubah konsep Ujian Nasional tahun 2016 yaitu dengan ditambahkannya nilai indeks integritas dengan tujuan agar terbentuknya karakter generasi masa depan yang jujur. “Mulai sekarang, kita akan umumkan nilai indeks integritas kejujuran, untuk mendorong sekolah berintegritas sebagai suplier generasi muda”, tutur Mendikbud.
Mendikbud juga mengatakan, kepala sekolah harus menunjukkan kepada masyarakat, bahwa sekolah-sekolah kita adalah sekolah-sekolah yang punya semangat sebagai zona bebas korupsi sebagai zona berintegritas, harus belajar membedakan mana milik saya dan mana bukan milik saya. “Tugas sekolah adalah memangkas suplai koruptor, supaya masa depan tak ada lagi koruptor yang disuplai dari sekolah kita”
Sementara Presiden mengatakan, nilai-nilai integritas harus ditumbuhkan sejak dini kepada anak-anak. Rumah dan sekolah merupakan arena pembelajaran untuk mengenalkan dan mengembangkan nilai-nilai kejujuran dan integritas. Orang tua dan keluarga adalah lingkungan pertama di mana anak diperkenalkan dengan nilai-nilai integritas. Kemudian saat anak memasuki usia sekolah, ia juga belajar dari lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. (kemendibud.go.id)
Menteri pendidikan mengatakan bahwa sekolah yang mendapatkan penghargaan dari Presiden adalah sekolah-sekolah yang memiliki integritas tinggi, bukan sekolah yang memiliki nilai tinggi. Itu berarti integrtias lebih penting daripada nilai.
Baca Juga: Tahun 2016 Akan Diselenggarakan Tiga UNSelama ini masyarakat memang selalu silau dengan angka-angka tinggi yang tercantum di dalam rapor atau pun ijazah siswa. Padahal itu belum menunjukkan suatu hal yang positif. Terbukti setelah di dalami lebih jauh tenyata nilai-nilai yang tinggi itu hanyalah HOAX. Nilai-nilai itu adalah hasil pekerjaan curang. Baik kecurangan yang dilakukan oleh individu siswa sendiri maupun secara bersama-sama dalam satu sekolah sampai dengan satu kabupaten (isitilah saja).
Kondisi mental pendidikan di Indonesia memang sangat menyedihkan. Lebih-lebih sekolah/madrasah swasta. Berdasarkan hasil analisa Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang, dari 503 sekolah cuma ada tiga madrasah yang memiliki integritas tinggi (kemendikbud).
Secara rinci sesuai dengan berita kemendikbud bahwa penerima anugerah integritas ujian nasional berjumlah 503 sekolah yang terdiri dari 217 SMP, 1 MTs, 148 SMA, 2 MA dan 135 SMK yang berasal dari 123 Kabupaten/Kota di 24 Provinsi. Pemilihan 503 sekolah ini merupakan hasil analisis penyelenggaraan UN periode 2010-2015 yang dikelola oleh Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang.
Pesan mendikbud sendiri sekolah-sekolah harus dapat mengembalikan harkat dan martabat bangsa melalui generasi muda untuk menjadi bangsa yang berintegritas. “Negeri ini adalah negeri dimana orang-orang yang membawa integritas, bisa berjalan dan bisa menularkan prinsip-prinsipnya pada lingkungannya.”
Oleh karena itu, Kemendikbud berencana akan merubah konsep Ujian Nasional tahun 2016 yaitu dengan ditambahkannya nilai indeks integritas dengan tujuan agar terbentuknya karakter generasi masa depan yang jujur. “Mulai sekarang, kita akan umumkan nilai indeks integritas kejujuran, untuk mendorong sekolah berintegritas sebagai suplier generasi muda”, tutur Mendikbud.
Mendikbud juga mengatakan, kepala sekolah harus menunjukkan kepada masyarakat, bahwa sekolah-sekolah kita adalah sekolah-sekolah yang punya semangat sebagai zona bebas korupsi sebagai zona berintegritas, harus belajar membedakan mana milik saya dan mana bukan milik saya. “Tugas sekolah adalah memangkas suplai koruptor, supaya masa depan tak ada lagi koruptor yang disuplai dari sekolah kita”
Sementara Presiden mengatakan, nilai-nilai integritas harus ditumbuhkan sejak dini kepada anak-anak. Rumah dan sekolah merupakan arena pembelajaran untuk mengenalkan dan mengembangkan nilai-nilai kejujuran dan integritas. Orang tua dan keluarga adalah lingkungan pertama di mana anak diperkenalkan dengan nilai-nilai integritas. Kemudian saat anak memasuki usia sekolah, ia juga belajar dari lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. (kemendibud.go.id)